Friday,
March 17, 2017
12:07 AM
Pertemuan di gedung fakultas itu menjadi akan menjadi awal dari Aku mempergunakan, mengukir pena yang selama ini hanya tersimpan di memoriku.
Pertemuan di gedung fakultas itu menjadi akan menjadi awal dari Aku mempergunakan, mengukir pena yang selama ini hanya tersimpan di memoriku.
Dr. Aep Kusnawan, M.
Ag. Salah satu dosen dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati
Bandung membngun para mahasiswanya untuk menumbuhkan kembali semangat Literasi
yang semakin hari semakin luntur pada jiwa mahasiswa Indonesia khususnya kampus
kami.
Pagi tadi cukup awal
yang berat bagi saya. Dalam keadaan perut kosong, saya mulai pertemuan pertama
dengan mata kuliah fiqh dilanjut dengan belajar bersama Bahasa Arab di markas
kelompok kami. Ketika ketua kelas mengabarkan kelas menulis akan diadakan hari
ini, Sungguh rasanya berat. Ada penolakan diri yang secara lantang mengatakan
"Argh, kenapa harus hari ini? -_-" Ketika banyak teori mengatakan
bahwa belajar yang efektif adalah dalam kondisi
'fun' saat itu, aku tidak dalam kondisi yang mengasyikkan. Cukup berat
melangkahkan kaki ke gedung itu, namun entah ini jalan Allah ketika saya
akhirnya turut serta dalam pertemuan pertama ini. Senyum terpaksa keluar,
seolah semangat padahal tidak. Pertemuanpun dimulai.
Syukurku
Alhamdulilllah, Allah memberikan kemudahan bagi hamba. Hati dan pikiran mulai
siap menerima, Giroh mulai bangkit ketika Dr. Aep melanjutkan salamnya saat
membuka pertemuan itu dengan kalimat :
"Kalian siap
berada disini, datang kesini artinya kalian siap menjadi orang besar",
ucap beliau. Entah kejatan darimana, seketika saya mengingat apa yang telah
saya lakukan selama ini? Sudahkah saya bermanfaat? Dapatkah saya membanggakan
kedua orangtua saya? Semua pertanyaan diri itu muncul yang barhasil
menghilangkan penat dan membangkitkan semangat saya untuk mengikuti bimbingan
tersebut.
Alhamdulillah,
kesadaran untuk mengikti bimbingan terbuka
---
Semangat literasi
saya sekarang memang masih sangatlah minim. Membaca masih sebatas saat saya
ingin benar benar tau tentang suatu ilmu dan masih menjadi pengantar tidur bagi
saya. Menulis, masih sebatas media curhat dan berbagi cerita ketika tidak ada
orang yang saya percayai untuk mendengarkannya. Jiwa seorang mahasiswa ini
masih sangat butuh dorongan dari luar. Saya butuh seorang pembimbing yang sudi
membina saya. Sungguh banyak ide, gagasan, pemikiran yang ingin diungkapkan dan
siap keluar di kepala ini. Namun saya masih belum berani, masih malu dan tidak
percaya diri untuk mengeluarkannya. Semangat, keinginan untuk memperbaiki
semangat literasi dalam diri sudah tercipta, kedepannya saya butuh bimbingan
untuk mengembangkan, memanfaatkan, mengukir pena dengan tinta yang sebenarnya
kami dapatkan setiap hari.

Bimbing kami
manfaatkan tintanya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar